• Headline

    Sajak : Belajar Mengikhlaskan

    Foto/Unsplash.com. Ilustrasi mengikhlaskan.


    Belajar mengikhlaskan itu tidak mudah.
    Kebiasanku mencari tauu tentangnya kini tak bisa aku lanjutkan. Sudah terlalu jauh rasanya aku memendam perasaan ini.

    Sudah seharusnya aku mundur dan menjauh dari cinta yang tak seharusnya ku simpan dalam hati.
    Mudah memang mengatakan itu, tapi sulitnya saat berusaha untuk dilakukan.
    Mungkin Allah mengingatkanku akan sejatinya cinta Allah dan hanya itulah cinta yg abadi. Bukan mencari cinta yang lain lalu berusaha mencari kebenaran didalamnya.
    Aku percaya akan ada cinta yang datang melengkapi setengah imanku dan melengkapi setengah cintaku kepada-Nya.

    Melihatmu dari kejauhan kini menjadi hobi yang harus aku hapuskan.
    Tidak ada lagi senyum ketika melihatmu, tidak ada degup jantung yang aneh ketika tanpa sengaja kau memberikan sedikit lengkung senyummu, dan tidak ada lagi bayang-bayangmu yang muncul disetiap aku menutup mataku.

    Tak sepatutnya aku merasakan itu. Lagi lagi aku sudah terlalu jauh.
    Kalaupun langkah ini menjadi langkah akhir kita bersama, izinkan aku untuk selalu mendoakanmu untuk segala kebaikan yang akan datang kedepannya.

    Jangan pernah menganggapku masa lalu mu karena aku tidak pernah ada dimasa lalumu.
    Jangan berhenti berharap datangnya bidadari syurga suatu saat nanti yang akan menyempurnakan kekuranganmu.
    Aku tidak bisa berharap itu aku, karena aku hanya seutas nama yang mengharapmu berlebihan dan harus segera membuang perasaan itu.

    YaAllah, jikalau selama ini aku salah, berilah aku ampunanmu dan tunjukkan jalan yang benar daripada ini. Jikalau aku salah mencintai orang, berilah aku kekuatan untuk mengikhlaskannya dan hindari aku dari orang yang tidak Kau tuliskan untukku.
    Aku hanya ingin mencintainya, yaitu orang yang kau ridhoi.
    Tak ada yang salah dari sebuah pengampunan bukan?
    Aku hanya sisipkan sedikit harapan yang teramat ku harap.
    Karena hanya kepada-Mu sepantasnya aku berharap.

    2 comments: