Bagaimana Menumbuhkan Sikap Toleransi Kepada Anak?
Foto/unsplash. Ilustrasi ibu dan anak. |
Toleransi merupakan kemampuan untuk bisa menerima, tidak hanya mengenai suku, agama, ras, tetapi juga menerima keadaan dan status sosial. Sikap toleransi inilah yang akan menjadikan seseorang bisa beradaptasi dengan baik di lingkungannya, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Toleransi ini menjadi suatu hal yang penting karena harus diketahui oleh seseorang sejak dini. Agar setiap individu bisa lebih berkembang saat dewasa dan telah menemukan lingkungannya. Lalu, bagaimana caranya agar bisa mengajarkan toleransi kepada anak?
Adapun hal yang harus dihindari yaitu penyakit orangtua yang disebut parentogenis. Seperti perilaku tidak menerima seutuhnya, membanding-bandingkan anak yang satu dengan lainnya, dan sikap memuji tapi menjatuhkan.
Padahal, sang anak sangat memerlukan rasa aman di dalam keluarganya. Apabila orangtua sudah menanamkan sikap buruk yang seakan-akan tidak menerima kehadiran sang anak, maka anak tersebut akan merasa kurang dihargai dan itu akan memeprngaruhi kehidupannya di lingkungan nanti.
Namun sebelumnya, orangtua harus bisa menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu, agar dapat memberikan pengertian yang baik kepada anak. Jauhkan pula anak dari sesuatu yang memperburuk pendengaran dan penglihatannya, seperti media televisi dsb.
Jika hal tersebut sudah memeprngaruhi sikap dan perilaku anak, maka jadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman untuknya. Berikan kasih sayang penuh oleh orangtua agar anak tidak menyerap hal-hal negatif dari lingkungan sekitarnya.
Jika tahapan tersebut sudah dijalani dengan baik, orangtua tidak perlu khawatir untuk membebaskan anak ke dunia luar. Yang terpenting yaitu pendidikan dalam keluarga yang tidak menyimpang, agar sang anak bisa juga menerima kehadiran oranglain yang berbeda dari dirinya.
(Tulisan sudah dimuat di Muslimahdaily.com pada 16 November 2018)
Toleransi ini menjadi suatu hal yang penting karena harus diketahui oleh seseorang sejak dini. Agar setiap individu bisa lebih berkembang saat dewasa dan telah menemukan lingkungannya. Lalu, bagaimana caranya agar bisa mengajarkan toleransi kepada anak?
1. Penerimaan
Hal pertama yang harus diutamakan yaitu sikap menerima. Orang tua harus bisa menerima keadaan anaknya, bagaimanapun dan seperti apapun mereka. Hal tersebut mampu membuat sang anak merasa diharga dan diterima oleh keluarganya.Adapun hal yang harus dihindari yaitu penyakit orangtua yang disebut parentogenis. Seperti perilaku tidak menerima seutuhnya, membanding-bandingkan anak yang satu dengan lainnya, dan sikap memuji tapi menjatuhkan.
Padahal, sang anak sangat memerlukan rasa aman di dalam keluarganya. Apabila orangtua sudah menanamkan sikap buruk yang seakan-akan tidak menerima kehadiran sang anak, maka anak tersebut akan merasa kurang dihargai dan itu akan memeprngaruhi kehidupannya di lingkungan nanti.
2. Pemahaman
Setelah orangtua menerima anak sepenuhnya, maka orangtua wajib menanamkan pemahaman dari hati ke hati. Dari situlah orang tua bisa membentuk kepribadian dan toleransi yang baik untuk sang anak. “Hal ini sudahbisa dilakukan pad anak usia 6-8 tahun,” kata Elly Risman, Piskolog Keluarga.Namun sebelumnya, orangtua harus bisa menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu, agar dapat memberikan pengertian yang baik kepada anak. Jauhkan pula anak dari sesuatu yang memperburuk pendengaran dan penglihatannya, seperti media televisi dsb.
Jika hal tersebut sudah memeprngaruhi sikap dan perilaku anak, maka jadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman untuknya. Berikan kasih sayang penuh oleh orangtua agar anak tidak menyerap hal-hal negatif dari lingkungan sekitarnya.
3. Pengertian
Anak yang sudah diterima dan memahami apa arti toleransi kini akan mudah mengerti. Dari mengerti inilah anak bisa menerima lingkungannya dengan baik seperti yang diajarkan kedua orangtuanya. Anak akan lebih mengerti bahwa perbedaan setiap individu memang sudah menjadi ketetapan Allah.Jika tahapan tersebut sudah dijalani dengan baik, orangtua tidak perlu khawatir untuk membebaskan anak ke dunia luar. Yang terpenting yaitu pendidikan dalam keluarga yang tidak menyimpang, agar sang anak bisa juga menerima kehadiran oranglain yang berbeda dari dirinya.
Nice! Terus memberikan informatif ya..
ReplyDeletewah bermanfaat banget nih buat aku calon mamah muda hehehe
ReplyDeleteWaa makasih informasinya😊😊
ReplyDelete