• Headline

    Liburan Gratis di Museum Tanah dan Pertanian Bogor


    Foto/Nurnafisah. Pintu masuk Museum Tanah dan Pertanian.

    Museum Tanah dan Pertanian menjadi salah satu destinasi wisata edukasi gratis di Kota Bogor. Museum berlokasi tak jauh dari Kebun Raya Bogor, tepatnya di Jl. Ir. H. Juanda No.98, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

    Dikutip dari Republika, Museum Tanah dan Pertanian resmi dibuka oleh Kementerian Pertanian pada waktu yang berbeda. Museum Tanah diresmikan tepat pada hari tanah, yaitu 5 Desember 2017 lalu. Sementara Museum Pertanian baru saja diresmikan pada 22 April 2019, bertepatan dengan hari bumi sedunia.

    Dikutip dari asosiasimuseumindonesia.org, museum ini berawal dari laboratorium yang disebut "Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek" sebagai bagian dari Lands Plantentuin (Kebun Raya Bogor) oleh pemerintah Belanda pada tahun 1905. Kemudian, berubah nama menjadi Bodemkundig Instituut pada tahun 1942.

    Sementara pada masa penjajahan Jepang, laboratorium itu berubah nama menjadi Dozyoobu. Lalu, setelah proklamasi kemerdekaan, nama Bodemkundig Instituut kembali digunakan untuk gedung ini.

    “Iya sudah ada sejak tahun 1905, waktu itu masih menjadi gedung laboratorium penelitian tanah. Tapi, baru tahun 2017 mulai dibangun untuk dijadikan museum seperti sekarang,” ujar Muhammad Toha (5/11), salah satu petugas di Museum Tanah dan Pertanian.

    Sejak Museum Tanah dan Pertanian didirikan pada 22 April 2019, menurut Republika, Museum Tanah dan Pertanian telah mendapatkan apresiasi internasional dari beberapa duta besar Asia, Eropa, dan Benua Amerika.

    "Keberadaan museum ini akan meningkatkan jumlah wisata ke Kota Bogor. Yang tak kalah penting, museum ini memiliki peran penting dalam perkembangan pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Tapi saya memberi masukan agar ke depan ada fasilitasi terjemahan multi bahasa Inggris dan Spanyol," kata Duta Besar Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bolacandro, Selasa (23/4).

    Museum Tanah dan Museum Pertanian terbagi menjadi dua gedung yang berbeda. Museum Tanah berdiri tepat di depan pintu masuk, sementara Museum Pertanian berada di belakang Museum Tanah. Dua museum tersebut bisa diakses melalui satu pintu utama, kemudian ditembus melalui pintu yang menjadi penghubung antarkeduanya.

    Sebelum memasuki museum, pengunjung wajib mengisi buku tamu di depan pintu masuk dan menaruh barang bawaan di loker yang telah disediakan. Pengunjung bebas berfoto ria di dalam museum selama tidak merusak barang koleksi di dalam museum.

    Setiap harinya, Museum Tanah dan Pertanian didatangi oleh berbagai pengunjung, mulai dari anak-anak SD, mahasiswa, hingga turis mancanegara. “Tadi baru saja ada rombongan dari SD Bantarjati habis berkunjung sambil belajar di museum,” kata Muhammad Toha, Selasa (5/11).

    Menurut Hanif, salah satu mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang berkunjung ke museum, merasa bahwa keberadaan museum ini cukup penting untuk menunjang pendidikan terutama di bidang pertanian. “Lumayan untuk bahan riset kuliah juga,” singkatnya, Selasa (5/11).

    “Boleh juga mengajukan konsultasi tentang pertanian, nanti ada ahlinya yang bisa ditemui. Tapi sebelumnya perlu surat dari instansi terkait dulu lalu diserahkan ke sini,” jelas Muhammad Toha.

    Museum Tanah dan Pertanian terbuka gratis untuk umum. Pengunjung yang ingin berwisata sambil belajar bisa datang ke museum ini pada Senin—Jumat pukul 09.00—16.00 WIB.

    Segala ilmu pengetahuan tentang tanah dan pertanian ada di sini. Mulai dari sejarah, faktor pembentuk tanah, macam-macam bahan pertanian, hingga contoh-contoh batu dari zaman ke zaman.

    (NN)

    No comments